Keep Hamasah..!!

17 Mei 2012

Sejarah Singkat Tahun Baru Hijriyah


Sejarah Singkat Tahun Baru Hijriyah


Pada tanggal 6 bulan Agustus 610M Rosululloh Muhammad SAW dilantik menjadi Rosul. Kemudian pada tanggal 28 Juni 623 M belio Hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah. Tepat pada tanggal 9 Juni 633 Masehi Rosululloh wafat.

Setelah Rosululloh wafat kemudian kepala Negara diganti oleh shohabat Abu Bakar Shiddiq r.a. selama 2 tahun dan pada tahun 635 M setelah Shohabat Abubakar wafat. Selanjutnya kepala Negara diganti oleh Shohabat Umar bin Khottob selama 10 tahun.

Jadi Rosululloh SAW menjanat sebagai ROSUL selama 13 tahun dan kemudian menjadi Rosul dan Kepala Negara di Madinah selama 10 tahun. Shohabat Abu Bakar Shiddiq r.a. menjadi kepala Negara di Madinah selama 2 tahun. Shohabat Umar Bin Khothob r.a. menjadi kepala Negara di Madinah selama 10 tahun.

Pada waktu shohabat Umar bin Khottob menjadi kepala Negara di Madinah, banyak Negara-negara yang takluk dengan Madinah seperti :

* Negara Mesir
* Negara Irak atau Mesopotamia
* Negara Yaman
* Negara Bahrain
* Negara Persi atau Iran
* Negara Palestina
* Negara Syiria
* Negara Turki

Sebelum Negara-negara seperti Syiria, Turki, Mesir dan Palestina masuk wilayah Medinah, Negara-negara tersebut masuk wilayah Negara Rumawi yang Kristen.

Negara Negara seperti Kuffah, Baghdad , Basroh di Irak masuk wilayah Negara Persi.

Setelah Shohabat Umar bin Khottob r.a. menjadi kepala Negara Madinah selama 10 tahun beberapa Negara tersebut di atas dikuasai dan pusat pemerintahannya berada di Madinatul Munawaroh. Selama Shohabat Umar menjadi kepala Negara, kemudian mengangkat beberapa Gubernur yaitu antara lain :

* Shohabat Muawiyyah diangkat menjadi Gubernur di Syiria, termasuk wilayahnya adalah Yordania.
* Shohabat Amru bin Ash diangkat menjadi Gubernur Mesir.
* Shohabat Musa Al As’ari diangkat menjadi Gubernur Kuffah.
* Shohabat Mu’adz bin Jabal diangkat menjadi Gubernur Yaman.
* Shohabat Abu Hurairah diangkat menjadi Gubernur Bahrain .

Ibu Kota Negara sebagai pusat kendali pemerintahan dibawah seorang Kepala Negara yang disebut Amirul Mukminin adalah di Madinah dibawah pimpinan Shohabat Umar Bin Khothob.

Ketika Sayyina Umar bin khothob menjabat Kepala Negara mencapai tahun ke 5 beliau mendapat surat dari Shohabat Musa Al As’ari Gubernur Kuffah, adapun isi suratnya adalah sebagai berikut :

“KATABA MUSA AL AS’ARI ILA UMAR IBNUL KHOTHOB. INNAHU TAKTIINA MINKA KUTUBUN LAISA LAHA TAARIIKH.”

Artinya: Telah menulis surat Gubernur Musa Al As’ari kepada Kepala Negara Umar bin Khothob. Sesungguhnya telah sampai kepadaku dari kamu beberapa surat-surat tetapi surat-surat itu tidak ada tanggalnya.

Kemudian Kholifah Umar bin Khothob mengumpulkan para tokoh-tokoh dan shohabat-shohabat yang ada di Madinah.

“FAJAMAA’A UMAR AN NAASI LIL MUSYAAWAROTI, Maka mengumpulkan Umar bin Khothob untuk mengadakan musyawarah.”

Didalam musyawarah itu membicarakan rencana akan membuat Tarikh atau kalender Islam. Dan didalam musyawarah muncul bermacam-macam perbedaan pendapat. Diantara pendapat tersebut adalah sebagai berikut:

* Ada yang berpendapat sebaiknya tarikh Islam dimulai ari tahun lahirnya Nabi Muhammad SAW.
* Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rosululloh.
* Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari Rosululloh di Isro Mi’roj kan .
* Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari wafatnya Nabi Muhammad SAW.
* Sayyidina Ali krw. Berpendapat, sebaiknya kalender Islam dimulai dari tahun Hijriyahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah atau pisahnya negeri syirik ke negeri mukmin. Pada waktu itu Mekkah dinamakan Negeri Syirik, bumi syirik.

Akhirnya musyawarah yang dipimpin oleh Amirul Mukminin Umar Bin Khothob sepakat memilih awal yang dijadikan kalender Islam adalah dimulai dari tahun Hijriyah nya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Kemudian kalender Islam tersebut dinamakan Tahun Hijriyah.

Jadi adanya ditetapkan tahun Hijriyah itu dimulai dari Sayyina Umar bin Khothob menjabat Kepala Negara setelah 5 tahun. Sebelum itu belum ada tahun Hijriyah baikpun jaman Rosululloh hidup maupun jaman shohabat. Dan tahun Hijriyah mulai diberlakukan bertepatan dengan tahun 640M. Setelah tahun Hijriyah berjalan 5 tahun kemudian Shohabat Umar Bin Khothob wafat.

( Keterangan ini diambil dari Kitab Tarikh Umam wal Muluk, ditulis oleh Muhammad bin Jarir At Thobari, yang dikenal dengan nama Tarikh Thobari. Kitab ini jumlahnya 12 jilid besar, setiap satu jilid tebalnya 250 halaman).

Kesimpulan :

Yang tersebut di atas adalah sejarah singkat nya tahun Hijriyah. Tahun Hijriyah itu dimulai pada waktu Shohabat Umar bin Khothob menjabat kepala Negara mendapat 5 tahun jalan. Yang asal mulanya dari adanya surat dari Shohabat Musa Al As’ari, Gubernur Kuffah. Pada waktu Kuffah masuk wilayah Negara Madinah. Adapun sekarang Kuffah menjadi wilayah Negara Irak. Mesir sekarang sudah menjadi Negara sendiri, Yordania sudah jadi Negara sendirim, Turki jadi Negara sendiri, Palestina jadi Negara sendiri, Persi menjadi Negara Iran. Yaman, Syiria, Bahrain, Emirat Arab, Quait, Qatar dan lainnya menjadi Negara sendiri semua Pada waktu dulu semua Negara itu dibawah kendali pemerintahan Sayyidina Umar bin Khottob. Padahal waktu itu umat Islam masih sedikit akan tetapi bisa mengusai Negara yang sangat luas itu. Sebabnya umat Islam waktu itu TIDAK SEPERTI BUIH. Adapun sekarang banyak umat Islam akan tetapi dalamnya keropos.



Tahun Baru Hijriah 1433 vs New Year 2012

Tahun baru hijriyah 1433 kali ini sangat menggetarkan seluruh umat Islam di dunia, pasalnya pada hari dimana harusnya di tanah suci para Nabi, para muslim Palestina bisa menikmati indahnya pergantian tahun Islam dengan penuh suka cita, tapi yang terjadi adalah sebaliknya, mereka para Saudara Qt disana sedang berjuang bersimbah darah mempertaruhkan nyawa dan agama mereka demi mempertahankan tanah air mereka yang dengan paksa sedang dilakukan perenggutan dari mereka oleh setan2 biadab berwujud manusia (entah penggambaran apalagi yg bisa kuungkapkan untuk mendeskripsikan kebiadaban mereka yg entah masih punya hati nurani atau tidak dan entah masih punya nilai kemanusiaan atau tidak, sedangkan semut saja masih punya nilai2 kehewanan yg menggambarkan mereka walaupun bukan makhluk yang diciptakan dengan akal tapi masih bisa saling menghormati satu dengan yang lain).
Ironisnya, tahun baru hijriyah ini berdekatan jatuhnya dg tahun baru masehi 2010 atau yg kita sebut New Year 2010 Entah kenapa aku sudah miris? karena aku membayangkan pada hari tersebut akan banyak acara2 megah di seluruh dunia untuk menyambut pergantian tahun tersebut. Tidak usah jauh2, kita ambil saja contohnya diri kita yg mungkin sudah mempersiapkan planning entah itu dg keluarga, sahabat, pacar, dll untuk merayakannya entah itu dipuncak, dianyer, diluar kota, atau bahkan diluar negeri yang pasti tidak mengeluarkan uang yang sedikit.
Tapi, jika kita aware dg keadaan sekitar, ada baiknya uang yg kita plankan untuk berhura2 bisa kita gunakan untuk disumbangkan kepada saudara2 Qt disana yg memang pasti sangat membutuhkan. Mereka butuh kita. Mereka butuh kepedulian kita, mereka butuh doa kita, mereka butuh bantuan moril dari kita, mereka butuh bantuan materil dari kita. Tidak tergerakkah hati kita untuk membantu mereka yg sedang sangat darurat sekali membutuhkan segala dukungan kita daripada membuang uang kita untuk kesenangan yang hanya sesaat dan kepuasan yang semu itu? Setidaknya, jika bantuan finansial tidak memungkinkan dari kita, kirimkanlah doa untuk mereka di setiap usai sholat kita, selipkanlah walaupun hanya sebait kata yang bisa terucap, karena itu sangat berharga dan berarti buat mereka…
***
Untuk Saudara2Q di negeri suci dan tanah kelahiran para Nabi, kulantunkan senandung ayat suci dari tanah Indonesia untuk Engkau disana yang tengah berjuang melawan Kebiadaban dan Ketidakadilan yang sedang merenggut hak kalian, Semoga Allah memberikan Kekuatan yang Besar dan Ketabahan yang melimpah kepada Engkau…Amin!



Tahun baru hijriyah


Dalam setiap pergantian tahun, pesan umumnya adalah agar setiap diri (per
individu) maupun bersama-sama (kelompok/organisasi) menjadi lebih baik daripada
tahun-tahun sebelumnya. Sebab, kalau berhenti dalam kondisi sama seperti kondisi
sebelumnya, berarti tidak ada kemajuan, tertinggal yang berarti kemunduran. Dan,
harapannya adalah kondisi ke arah yang lebih baik.

Hijriah yang berasal dari kata hijrah -hajara, yahjuru, hijratan- berarti
berpindah atau meninggalkan yang pada masa Rasulullah SAW digambarkan dengan
meninggalkan Kota Makkah menuju Madinah.

Dalam hal ini, hijrah diartikan meninggalkan keadaan terhina dan tak memiliki
kekuatan menjadi umat yang kuat serta mulia. Menjadi kuat karena kekuatan
dihimpun dari persaudaraan yang baik antara kaum muhajirin (pihak yang hijrah
dari Kota Makkah) dan kaum Anshar (pihak yang menolong dari Kota Madinah).
Menjadi mulia karena Kota Madinah akhirnya menjadi kota niaga yang maju serta
melibatkan lintas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Keragaman yang dipertontonkan masyarakat Madinah dengan lintas SARA serta
menghasilkan budaya dan peradaban menjadikan budaya masyarakat Madinah dirujuk
umat dunia.

Di kalangan pemikir Islam, misalnya, peradaban Madinah dipopulerkan ke dalam
diskursus masyarakat madani atau makna lain civil society dalam diskursus para
pemikir Barat. Masyarakat yang berbudaya dan memiliki nilai-nilai yang agung.
Masyarakat yang toleran terhadap perbedaan dan mengutamakan musyawarah dalam
mengambil kebijakan. Menghargai minoritas dan mengangkat martabat wanita serta
menjunjung tinggi keadilan.

Karena itu, tidak jarang peradaban Madinah diusulkan sebagai alternatif model
pembentukan masyarakat mandiri di banyak negara yang mayoritas berpenduduk
muslim, tidak terkecuali Indonesia.

Lebih Baik

Hal terpenting dari peringatan tahun baru Hijriah adalah menjadikan hidup, baik
sebagai individu maupun organisasi menjadi lebih baik dengan tugas dan peran
hidup yang sepenuh hati. Lebih baik tidak sekadar baik. Sebab, lebih baik
berarti ada peningkatan produktivitas, baik dari segi jumlah maupun mutu.

Lebih baik, meminjam istilah Jim Collins, konsultan perusahaan-perusahaan besar
dan konsultan negara-negara maju, berarti good to great (baik menjadi hebat).
Maknanya adalah menjadikan semangat Hijriah untuk menyadarkan diri dan
organisasi menjadi ke arah yang lebih baik serta hebat.

Makna lain dari pribadi dan organisasi yang berkemajuan dan hebat (great) adalah
keagungan. Pendek kata, semangat Hijriah juga diharapkan bisa membentuk pribadi
serta organisasi yang agung (greatness).

Pribadi atau organisasi yang agung, meminjam istilah Stephen R. Covey dalam The
8th Habit, adalah pribadi atau organisasi yang telah menemukan suara
jiwa/nuraninya dan selalu berusaha membantu orang lain untuk menemukan panggilan
jiwanya.

Dan, yang menjadi inti keagungan adalah pemberdayaan dengan terus-menerus
mengasah diri serta memberikan pelayanan kepada orang lain melampaui diri
sendiri, keluarga, dan kelompok untuk kebaikan bersama.

Empat Dimensi
Ada baiknya, dalam momentum Hijriah, makna hijrah kita dekati dari empat
dimensi. Yakni, tubuh, pikiran, hati, dan jiwa seperti yang ditawarkan Stephen
R. Covey. Keempat dimensi yang dimaksud diharapkan bisa membantu hidup ini dari
segi peran agar lebih bermakna dan berkemajuan.

Pertama, dalam dimensi tubuh/fisik, hijrah berarti kesediaan untuk berdisiplin,
bekerja keras, dan ulet. Khusus masalah kedisiplinan, sesuai hasil penelitian
Jim Collins antara perusahaan hebat dan perusahaan pembanding, keunggulan hanya
ditemukan di perusaaan hebat dan tidak di perusahaan pembanding karena faktor
kedisiplinan. Perusahaan hebat memiliki budaya disiplin, pikiran disiplin, dan
tindakan disiplin. Ada pun bekerja keras dan ulet adalah buah kedisiplinan
tersebut.

Kedua, dalam dimensi pikiran, hijrah berarti kesediaan untuk mengantisipasi masa
depan. Untuk mengantisipasi masa depan, perlu dikembangkan pikiran yang terbuka,
rasa ingin tahu, dan membersihkan diri dari bermacam prasangka.

Ketiga, dalam dimensi hati, hijrah berarti kesediaan untuk berempati terhadap
orang lain. Berarti pula mengembangkan sikap inklusif dan menaruh rasa hormat
serta cinta mendalam terhadap sesama.

Dan, keempat, dalam dimensi jiwa/nurani, hijrah berarti penuh bela rasa,
bijaksana, rendah hati, dan melayani. Nurani mendorong untuk berpindah dari
keadaan egois menjadi keadaan saling bergantung. Nurani mengubah gairah menjadi
bela rasa atau welas asih (compassion). Ia membangkitkan perhatian yang tulus
kepada orang lain, sehingga bisa merasakan penderitaan orang lain.

Bila dikelola menurut nurani, hidup akan membangkitkan ketenangan pikiran yang
pada gilirannya membuat orang yang memilikinya mampu menjadi baik hati. Artinya,
dia akan menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap orang lain, terhadap
pandangan, perasaan, serta keyakinannya.

Semoga, semangat hijrah mampu mengantarkan hidup ini menjadi lebih baik daripada
kondisi sebelumnya dan berkemajuan.


indahnya tahun baru hijriyah


Habiburrahman, Indahnya IslamJAKARTA--Sebuah niat yang baik,ketika menjelang tahun baru hijiriah merefleksikan diri apa saja yang telah dilalui selama satu tahun ini. Seperti halnya seorang muslim yang lain, penulis Novel Habiburahman El Shirazy memaknai tahun hijriah dengan suatu perenungan sekaligus memotivasi diri lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Ketika memasuki tahun baru hijriah saya selalu melihat pada dua hal yang berusaha ingat yakni mengevaluasi diri satu tahun dan berusaha merancang peta tahun baru yang semakin baik dan kedua mengingat perjalanan Rasul dan ajaran-ajarannya," ujarnya.

Dia sendiri merasakan makna hijrah dengan berpindah dari kondisi buruk ke arah kondisi yang lebih baik. Kondisi baik menuju kondisi yang jauh lebih baik. Hal itu pernah dia rasakan bagaimana dia berhijrah ketika remaja yang nakal kemudian pindah ke Mesir tempat ia menemukan keindahan tentang Islam."Saya sudah menemukan keindahan tersebut dan sudah saya pegang sekuat mungkin, semoga Allah menurunkan yang lebih baik lagi," harapnya.

Setiap melalui tahun baru hijriah, dia penuh harap agar tahun esok lebih berkah dari tahun sebelumnya. "Semoga prestasi yang dikaruniakan,selalu datang bersama Allah," ungkapnya. Dia juga berharap dengan hadirnya tahun depan bisa menghasilkan karya yang lebih baik.

Mencermati kondisi bangsa berkaitan dengan tahun hijriah, dia menganjurkan agar seluruh warga negara untuk berhijrah bersama-sama karena kondisi bangsa ini menuntut hijrah bersama-sama. "Beberapa hal yang sudah tahu tidak baik sebaiknya ditinggalkan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar