Manajemen adalah sebuah aktivitas untuk
mengelola sumber daya menuju cita-cita dan tujuan organisasi. Dalam
penerapannya dibutuhkan sebuah aktivitas untuk menggerakkan orang-orang yang
ada didalamnya menjadi sebuah tim yang bias bersatu, bekerjasama , bertekad
bulat untuk mencapai tujuan, melaksanakan peran yang ditugaskan dengan
keserasian dan koordinasi yang mulus atau menjadi sebuah tim pemenang. Tim
pemenang adalah apabila seluruh anggotanya mau mengorbankan kepentingan pribadi
masing-masing demi tujuan bersama, bekerja sama sesuai nilai-nilai yang sudah
disepakati.
Ada 6 rangkaian nilai yang bisa di
gunakan dalam membangun sebuah tim pemenang (winning team)
1. Dedikasi
Dua bentuk dedikasi dalam kelompok
kerja berupa kepatuhan dan komitmen. Kepatuhan terhadap kebijakan operasional,
prosedur, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Komitmen pada standar
kinerja, sasaran dan tonggak pencapaian. Kepatuhan tanpa komitmen berarti
kinerja yang lemah dan komitmen tanpa kepatuhan akan menimbulkan kekacauan.
Kepatuhan dan komitmen kalau digabung akan meningkatkan kreativitas dan
inisiatif dengan resiko minimum. Perlu dibangun dedikasi yang tinggi agar
menjadi tim pemenang.
2. Ikatan
saling percaya
Kepatuhan dan komitmen akan bisa
terbentuk kalau ada kekuatan ikatan saling percaya antara pimpinan dan anggota.
Tindakan para anggota kelompok kerja secara efektif bisa di pacu atau di hambat
oleh kepatuhan dan komitmen. Kepatuhan dan komitmen tidak bisa dikatakan tulus
apabila ada sedikit keraguan atau keengganan. Tetapi jika terdapat tingkat
saling percaya yang tinggi antara pimpinan dan anggota, maka mereka akan tunduk
dan menghormati ikatan saling percaya yang ada.
3. Persepsi
keadilan
Persepsi adanya ketidak adilan
merupakan benih terjadinya perpecahan dan memperlemah ikatan kepercayaan. Bisa
kita artikan bahwa prasyarat terbentuknya ikatan kepercayaan adalah adanya
penerapan azas keadilan terhadap semua anggota. Untuk mewujudkan itu maka kita
harus peka terhadap bagaimana orang lain akan mempersepsikan keputusan kita dan
dalam mengambil tindakan kita harus mempertimbangkan kepentingan setiap orang.
4.
Kejelasan
Ketidak jelasan terhadap
masalah-masalah penting dalam organisasi merupakan sebuah bom waktu yang siap
meledak. Kebijakan-kebijakan yang kita ambil harus bisa dipahami oleh semua
anggota tanpa menimbulkan salah persepsi atau salah penafsiran. Hal ini dapat
di cegah dengan melakukan sebuah diskusi untuk mengetahui penafsiran mereka.
Dalam membuat keputusan hendaknya berdasarkan informasi yang benar dan lengkap
serta masuk akal.
5.
Keterbukaan
Kejelasan tidak akan bisa terwujud
tanpa adanya keterbukaan. Keterbukaan merujuk kepada kesediaan untuk berbagi
informasi demi kejelasan. Kurangnya kejelasan biasanya terjadi karena kurang
keterbukaan, hal ini akan menimbulkan kecurigaan dan ketidak adilan dianggap
muncul dan ikatan saling percaya akan melemah. Dengan menahan informasi, memicu
orang untuk berimajinasi, berspekulasi dan berimajinasi sehingga muncul sebuah
asumsi. Bahayanya, hal ini akan membuat orang sulit membedakan antara kebenaran
dan asumsi. Maka keterbukaan sangat perlu di bangun dan di budayakan.
Keterbukaan diantara kelompok kerja yang saling percaya satu sama lain.
6.
Integritas.
Sumber kekuatan dari nilai-nilai dalam
membentuk tim pemenang adalah integritas. Tanpa integritas, maka ketrbukaan
mempunyai resiko yang sangat besar, tanpa integritas maka sedikit perbedaan
persepsi akan menimbulkan ketidakpercayaan kepada atasan atau anggota yang
lain. Integritas dari sang pemimpin sangat diperlukan dalam membangun tim.
Integritas dan keberanian adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberanian
untuk tetap teguh pada pendirian apapun akibatnya. Keberanian untuk mengakui
kesalahan dan minta maaf ketika gagal menjalankan apa yang dijanjikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar