Keep Hamasah..!!

16 Mei 2012

6 Pilar Nilai Dalam Membentuk Winning Team


Manajemen adalah sebuah aktivitas untuk mengelola sumber daya menuju cita-cita dan tujuan organisasi. Dalam penerapannya dibutuhkan sebuah aktivitas untuk menggerakkan orang-orang yang ada didalamnya menjadi sebuah tim yang bias bersatu, bekerjasama , bertekad bulat untuk mencapai tujuan, melaksanakan peran yang ditugaskan dengan keserasian dan koordinasi yang mulus atau menjadi sebuah tim pemenang. Tim pemenang adalah apabila seluruh anggotanya mau mengorbankan kepentingan pribadi masing-masing demi tujuan bersama, bekerja sama sesuai nilai-nilai yang sudah disepakati.
Ada 6 rangkaian nilai yang bisa di gunakan dalam membangun sebuah tim pemenang (winning team)
1. Dedikasi
Dua bentuk dedikasi dalam kelompok kerja berupa kepatuhan dan komitmen. Kepatuhan terhadap kebijakan operasional, prosedur, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Komitmen pada standar kinerja, sasaran dan tonggak pencapaian. Kepatuhan tanpa komitmen berarti kinerja yang lemah dan komitmen tanpa kepatuhan akan menimbulkan kekacauan. Kepatuhan dan komitmen kalau digabung akan meningkatkan kreativitas dan inisiatif dengan resiko minimum. Perlu dibangun dedikasi yang tinggi agar menjadi tim pemenang.
2. Ikatan saling percaya
Kepatuhan dan komitmen akan bisa terbentuk kalau ada kekuatan ikatan saling percaya antara pimpinan dan anggota. Tindakan para anggota kelompok kerja secara efektif bisa di pacu atau di hambat oleh kepatuhan dan komitmen. Kepatuhan dan komitmen tidak bisa dikatakan tulus apabila ada sedikit keraguan atau keengganan. Tetapi jika terdapat tingkat saling percaya yang tinggi antara pimpinan dan anggota, maka mereka akan tunduk dan menghormati ikatan saling percaya yang ada.
3. Persepsi keadilan
Persepsi adanya ketidak adilan merupakan benih terjadinya perpecahan dan memperlemah ikatan kepercayaan. Bisa kita artikan bahwa prasyarat terbentuknya ikatan kepercayaan adalah adanya penerapan azas keadilan terhadap semua anggota. Untuk mewujudkan itu maka kita harus peka terhadap bagaimana orang lain akan mempersepsikan keputusan kita dan dalam mengambil tindakan kita harus mempertimbangkan kepentingan setiap orang.
4. Kejelasan
Ketidak jelasan terhadap masalah-masalah penting dalam organisasi merupakan sebuah bom waktu yang siap meledak. Kebijakan-kebijakan yang kita ambil harus bisa dipahami oleh semua anggota tanpa menimbulkan salah persepsi atau salah penafsiran. Hal ini dapat di cegah dengan melakukan sebuah diskusi untuk mengetahui penafsiran mereka. Dalam membuat keputusan hendaknya berdasarkan informasi yang benar dan lengkap serta masuk akal.
5. Keterbukaan
Kejelasan tidak akan bisa terwujud tanpa adanya keterbukaan. Keterbukaan merujuk kepada kesediaan untuk berbagi informasi demi kejelasan. Kurangnya kejelasan biasanya terjadi karena kurang keterbukaan, hal ini akan menimbulkan kecurigaan dan ketidak adilan dianggap muncul dan ikatan saling percaya akan melemah. Dengan menahan informasi, memicu orang untuk berimajinasi, berspekulasi dan berimajinasi sehingga muncul sebuah asumsi. Bahayanya, hal ini akan membuat orang sulit membedakan antara kebenaran dan asumsi. Maka keterbukaan sangat perlu di bangun dan di budayakan. Keterbukaan diantara kelompok kerja yang saling percaya satu sama lain.
6. Integritas.
Sumber kekuatan dari nilai-nilai dalam membentuk tim pemenang adalah integritas. Tanpa integritas, maka ketrbukaan mempunyai resiko yang sangat besar, tanpa integritas maka sedikit perbedaan persepsi akan menimbulkan ketidakpercayaan kepada atasan atau anggota yang lain. Integritas dari sang pemimpin sangat diperlukan dalam membangun tim. Integritas dan keberanian adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberanian untuk tetap teguh pada pendirian apapun akibatnya. Keberanian untuk mengakui kesalahan dan minta maaf ketika gagal menjalankan apa yang dijanjikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar